Laman

Senin, 04 Januari 2016

METODE DAN TEKNIK CANYONING

 Oleh : Anggi Jayadi (MC 29.309.12 MWH)

DALAM kegiatan Canyoning atau explorasi air terjun jika diamati lebih dalam didominasi dengan teknik turun, baik itu di sebut rappelling, abseiling, atau secara general disebut descending. Hal ini berdasar pada sistem sungai dan aliran air. Bahwa sifat air pada dasarnya mengalir dari tempat tinggi ke tempat yang lebih rendah.

Secara kegiatan pun otomatis di mulai dari wilayah  pegunungan menuju lembahan. Kegiatan ini bersifat dinamis, sehingga pemakaian alat pun di sesuaikan dengan kebutuhan  medan.

Namun tidak menutup kemungkinan juga untuk menggunakan teknik ascending, baik itu Srt dan semacamnya. Ini digunakan apabila sungai tersebut masuk kebawah tanah  dan tidak bisa di jangkau, maka hal ini sudah termasuk  dalam penelusuran Goa.  Selain itu di ambil juga teknik  cliff jumping yaitu teknik loncat seperti pada permukaan  tebing, atau seperti para peloncat indah. Adapula teknik  wriggling, duck walking, serta perpaduan dari teknik  tersebut dan lainnya.


Merujuk kepada CUSA (canyoneering USA), pakaian yang digunakan saat Canyoning dapat memakai wetsuit, coveraal, atau pakain yang bisa menahan panas tubuh tetap terjaga. Hal ini di karenakan menjaga sirkulasi udara dalam tubuh supaya tetap hangat dan tidak dingin seketika yang menyebabkan hypothermia akibat basah dan kedinginan.
Kemudian pemakaian sepatu water shoes. Bukan sepatu anti air/kedap air, melainkan sepatu yang bisa cepat kering serta bawah sepatunya terbuat dari karet muda, yang tidak menyebabkan licin ketika mnginjak lumut.

Tidak lupa sangat disarankan memakai helm, harnest, cowsteel, dan peralatan turun. Direkomendasikan figure of eight, atau alat turun yang gaya geseknya lebih rendah.
Dapat pula menggunakan bobbin/ non autostop dan dapat pula alat lainnya yang memudahkan untuk turun dan lebih dinamis. Memakai sarung tangan pelindung sikut dan pelindung lutut, serta membawa dry bag sebagai tas alat kelompok dan pribadi.
   
Jika mendapat air terjun yang dalam dan kita tidak bisa berenang maka direkomendasikan membawa pelampung  sebagai penopang tubuh. Selain itu pelampung dapat menahan  panas tubuh. Di tambah lagi membawa tali karnmantle serta  set alat rescue baik itu hauling untuk naik dan untuk  turun.

Semua peralatan diatas di sesuaikan dengan medan yang di  lewati dalam melakukannya. Namun pada dasarnya kegiatan  canyoning ini adalah di dominasi oleh medan menurun dan  berair. Kegiatan ini pun harus dilakukan berkelompok,  minimal ada 4 orang dalam satu tim sebagai kelompok  Explorasi. ***

Tidak ada komentar:

Posting Komentar