Laman

Sabtu, 09 Januari 2016

BU DIAH, PELOPOR ARUNG JERAM PUTRI

Oleh : Siska Nirmala (MC 24.275.06 SDS)

sumber foto : dokumentasi Bu Diah
Permasalahan gender tidak menjadi penghalang bagi perempuan untuk bisa beraktifitas dalam olahraga arung jeram yang merupakan salah satu jenis olahraga ekstrim. Hal ini dibuktikan oleh Sabandia Ahmad (38). Eksistensinya dalam olahraga arus deras itu bahkan sudah digelutinya sejak 20 tahun yang silam.

Pada awalnya wanita yang akrab disapa Diah itu menyukai olahraga mendaki gunung dan memanjat tebing. Semasa kuliah, Diah bergabung dengan MAHACITA Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) pada tahun 1993 silam. Kemudian pada tahun 1995, ia mengikuti latihan gabungan arung jeram pecinta alam sebandung raya di Sungai Citarik. Dari sana ketertarikannya terhadap Arung Jeram mulai terpupuk.

Rabu, 06 Januari 2016

REALITA KEHIDUPAN BERORGANISASI

Oleh : Harry Muflih Salahuddin   ( MC 28.300.10 ACB )


Foto : Dokumen MAHACITA UPI

Ada hal yang mengganggu benak saya ketika berpikir mengenai pengkaderan anggota. Sulit saya artikan apa, mengapa, manfaat, harapan dan bagaimana. Untuk apa dalam kehidupan ini ada istilah pengkaderan? bermanfaatkah? Atau sebaliknya?

Karena membentuk suatu jiwa, mental dan loyalitas SDM itu bukanlah hal yang sesederhana pengucapannya. Perlu sebuah kesadaran yang harus kita pahami dalam membentuk sebuah kader, agar apa yang kita capai tidaklah sia-sia.

Organisasi adalah suatu wadah yang didalamnya ada beberapa orang yang memiliki suatu tujuan. Sangatlah jelas ketika kita berbicara tentang suatu organisasi maka kita perlu membentuk suatu kader, agar apa yang kita harapkan atau suatu tujuan organisasi tersebut bisa tercapai.
Loyalitas terhadap suatu organisasi itu sangatlah penting agar roda organisasi tersebut bisa jalan serta ada penerus estafet kepengurusan.


Senin, 04 Januari 2016

METODE DAN TEKNIK CANYONING

 Oleh : Anggi Jayadi (MC 29.309.12 MWH)

DALAM kegiatan Canyoning atau explorasi air terjun jika diamati lebih dalam didominasi dengan teknik turun, baik itu di sebut rappelling, abseiling, atau secara general disebut descending. Hal ini berdasar pada sistem sungai dan aliran air. Bahwa sifat air pada dasarnya mengalir dari tempat tinggi ke tempat yang lebih rendah.

Secara kegiatan pun otomatis di mulai dari wilayah  pegunungan menuju lembahan. Kegiatan ini bersifat dinamis, sehingga pemakaian alat pun di sesuaikan dengan kebutuhan  medan.

Namun tidak menutup kemungkinan juga untuk menggunakan teknik ascending, baik itu Srt dan semacamnya. Ini digunakan apabila sungai tersebut masuk kebawah tanah  dan tidak bisa di jangkau, maka hal ini sudah termasuk  dalam penelusuran Goa.  Selain itu di ambil juga teknik  cliff jumping yaitu teknik loncat seperti pada permukaan  tebing, atau seperti para peloncat indah. Adapula teknik  wriggling, duck walking, serta perpaduan dari teknik  tersebut dan lainnya.

DERU POTENSI CANYONING

Oleh : Anggi Jayadi (MC 29.309.12 MWH)

Foto : Dokumentasi Anggi Jayadi (MC 29.309.12 MWH)

SIANG itu air terjun 'Niagara Mini' dari Indonesia tampak  menjulang indah. Setelah melalui akses jalan yang cukup  sulit untuk mencapainya, sajian deru airnya yang jatuh  mengalir sukses melepas lelah dan memberikan kenyamanan.  Tidak ketinggalan suguhan suasana mistis yang masih sangat  kentara.

Terletak di kawasan Kabupaten Bandung Barat, air terjun  yang dikenal dengan nama Curug Malela ini sebenarnya tidak  hanya sekedar menyajikan wisata panorama alam. Melainkan  juga potensi olahraga ekstrim atau high risk sport untuk  dieksplorasi.