Laman

Rabu, 30 Desember 2015

JANGAN SAMAKAN MEREKA

Oleh : Tri Gustriana (MC 34.324.15 CKD)

foto oleh : Siska Nirmala (MC 24.275.06 SDS)
SAMPAH, Apa yang kalian pikirkan tetang sampah???pastinya akan muncul sebuah pikiran tentang bau,kotor dan penyakit. Memang tidak salah dari pemikiran tersebut, tetapi hampir setiap orang memandang sebelah mata dan mengganggap itu hal yang biasa saja sehingga pemikiran-pemikiran itu akan menjadikan permasalahan sampah terus ada.

 Sebenarnya sampah yang bau,kotor dan menjadi sumber penyakit itu berasal dari hasil bagaimana kita menyikapi sampah. Kebiasaan hidup yang terlalu konsumtif juga semakin memperburuk masalah sampah.

Akan tetapi kita bisa meminimalisir sampah yang sekiranya itu dapat mengurangi volume isi tempat sampah.

Langkah yang dapat mencegah kondisi sampah yang bau, kotor dan jelas akan menjadi sarang penyakit adalah memisahkan jenis-jenis sampah sehingga tidak tercampur aduk dari sampah Organik maupun sampah anorganik. Pisahkan, jangan samakan mereka.

Sampah organik dapat kita olah menjadi kompos, dan dapat kita gunakan untuk pupuk tanaman. sementara sampah anorganik dipisahkan sesuai jenisnya seperti sampah plastik dan sampah botol.

Akhir Desember 2015 lalu, MAHACITA UPI memulai langkah kecil ini untuk memisahkan sampah organik dan anorganik. Tidak hanya memisahkannya, kami juga mengolah sampah organik menjadi kompos. Dengan mengompos, kita mengurangi 50 persen permasalahan sampah dari sumbernya. kenapa? karena dengan mengompos sampah organik, sampah yang dibuang ke tempat pembuangan akhir hanya sampah-sampah kering.

foto oleh : Leni Mahyuni (MC 25.282.06 BGT)

Tidak begitu sulit dalam pengolahan sampah organik menjadi kompos, kita memulai dengan menentukan media atau tempat apa yang akan kita pilih untuk tempat pengolahannya. Terdapat dua sistem pengomposan yaitu sistem Aerob atau anaerob.

Sistem aerob ini merupakan pengolahan sampah menjadi kompos dengan memanfaatkan bantuan udara dalam prosesnya. Salah satunya yaitu dengan membuat lubang-lubang kecil pada tempatnya dan didalam tempat sampah ini diberi sedikit tanah yang dapat membantu dalam pembentukan sampah menjadi kompos.

Beda halnya dengan sistem anaerob ini membuat tempat yang kedap dengan udara yaitu dengan membuat lubang didalam tanah sehingga penggolahannya ini memanfaatkan bakteri didalam tanah yang mengolah sampah menjadi kompos.

Berbicara tentang sampah tentunya tidak ada habisnya. kuncinya hanya ada didalam diri kita karena sampah berasal dari kita, tentu saja kita yang harus mengolahnya. Pun kita sendiri yang harus memiliki kesadaran akan karakteristik sampah. ***

Tidak ada komentar:

Posting Komentar