Laman

Rabu, 30 Desember 2015

TULIS DAN SEBARKAN!

Oleh: Agung Rubiyanto
MC 20 218 02 PBT

Orang boleh pandai setinggi langit, tetapi selama ia tidak menulis, ia akan hilang di dalam masyarakat dan dari sejarah. Menulis adalah bekerja untuk keabadian
(Pramoedya Ananta Toer)

Kutipan kaliman Pramoedya Ananta Toer di atas secara jelas menggambarkan bagaimana pentingnya menulis. Di era informasi yang semakin deras sekarang ini, menulis tidak lagi menjadi monopoli satrawan, wartawan, atau penulis jurnal ilmiah. Menulis dilakukan siapa saja, seorang dokter menulis, ibu rumah tangga menulis, pensiunan menulis, petani menulis, anak presiden menulis, semua orang menulis!

Cobalah kita cek blog-blog yang berseliweran di dunia maya, hampir semua orang, dari semua kalangan dengan beragam profesi, semua menulis! Ada yang menulis sesuai bidang ilmunya masing-masing, misalnya seorang dokter yang menulis tentang ilmu-ilmu kedokteran populer di blognya dan twitter (micro blog) atau seorang praktisi pertanian yang menulis dalam blog-nya tentang tips-tips bertani dan bercocok tanam, atau ibu rumah tangga yang memilki hobi memasak yang menulis resep-resep masakan dan tips-tips di dapur dsb. Atau banyak juga blog-blog yang menulis tentang tema-tema sehari-hari atau sekedar lucu-lucuan tapi memiliki ribuan pembaca bahkan jutaan, seperti contohnya blog populer milik Raditya Dika.

RESOLUSI 2016

Oleh : Aditya Anugrah Dwi Pratama (MC 34.325.15 CKD).
Ketua Adat, Dewan Pengurus XXV


28 Maret 1977 merupakan hari bersejarah bagi organisasi mahasiswa pecinta alam MAHACITA Universitas Pendidikan Indonesia. Saat itu merupakan awal berdirinya Mahacita UPI, sesuai dengan ketetapan rektor IKIP Bandung Nomor : 3309/PT.25.R.III/O/1980.

Saat ini MAHACITA UPI telah berumur 38 tahun. Sudah hampir mendekati empat dekade, namun dalam beberapa tahun terakhir kondisi organisasi ini tidak sejaya saat didirikan 1977 silam.

Jika ada istilah lahir - tumbuh- berkembang- puncak kejayaan- menurun- hancur, saat ini mungkin kondisi MAHACITA dalam posisi menurun.

Pada tahun ini saya diberikan kesempatan untuk memimpin MAHACITA UPI dalam satu periode kepengurusan kedepan. Tentunya ini adalah sebuah kehormatan bagi saya. Dan bagi saya pula, melalui periode kepengurusan baru tahun ini adalah momentum yang baru pula bagi MAHACITA.

JANGAN SAMAKAN MEREKA

Oleh : Tri Gustriana (MC 34.324.15 CKD)

foto oleh : Siska Nirmala (MC 24.275.06 SDS)
SAMPAH, Apa yang kalian pikirkan tetang sampah???pastinya akan muncul sebuah pikiran tentang bau,kotor dan penyakit. Memang tidak salah dari pemikiran tersebut, tetapi hampir setiap orang memandang sebelah mata dan mengganggap itu hal yang biasa saja sehingga pemikiran-pemikiran itu akan menjadikan permasalahan sampah terus ada.

SEJARAH MAHACITA


Sumber foto : Dokumentasi Rektorat UPI
Rektor IKIP Bandung Prof. Dr. Garnadi. P. sebagai pendiri MAHACITA
sedang meresmikan terbentuknya MAHACITA di Kampus Bumi SIliwangi pada tahun 1977



Dalam kancah kesibukan akademik kampus bumi siliwangi, sekelompok mahasiswa dari berbagai jurusan tampil kedepan dengan penuh kesadaran untuk mencintai dan menjaga lingkungannya. Mencoba menerobos segala kesulitan birokrasi dan politis, dan dilandasi kemahasiswaannya mereka membentuk suatu wadah yang menampung minat mahasiswa di bidang kepecintaalaman yang kemudian diberi MAHACITA, Mahasiswa Pecinta Alam IKIP Bandung (sekarang Universitas Pendidikan Indonesia).

Berdirinya organisasi Mahacita tidak terlepas dari dukungan Resimen Mahasiswa Mahawarman XXI IKIP Bandung yang aktif pada saat itu. Secara resmi MAHACITA didirikan pada tanggal 28 Maret 1977.

MAHACITA merupakan satu-satunya organisasi pencinta alam tingkat universitas di Universitas Pendidikan Indonesia yang disahkan oleh rektorat, yang berhak mewakili Universitas Pendidikan Indonesia keluar dan kedalam. Ini sesuai dengan Keputusan Rektor IKIP Bandung pada saat itu No. 3309/PT.25.R.III/0/1980

Memasuki tahun 2016, menjelang usianya yang ke-39, MAHACITA kini telah memiliki 35 angkatan dengan total 328 anggota yang berasal dari berbagai jurusan dan fakultas di Universitas Pendidikan Indonesia. ***

Selasa, 29 Desember 2015

DEWAN PENGURUS

DEWAN PENGURUS XXV
MAHACITA UPI

 

KETUA ADAT
Aditya Anugrah Dwi Pratama (MC 34.325.15 CKD)

ANGGOTA

  1. Pelopor
  2. Tangga Seribu
  3. Caraka Rimba
  4. Lembah Kemuning
  5. Kembara Legat 
  6. Banyu Sancang
  7. Kabut Patuha
  8. Kawah Putih 
  9. Bahana Patuha
  10. Ghita Dwi Segara

VISI MISI MAHACITA UPI



VISI

“Mengakar dalam Tradisi, Pionir dalam Inovasi, Unggul dalam Prestasi”


MISI

1. Menciptakan suasana organisasi yang kondusif sebagai tempat berkarya dan berprestasi.

2. Meningkatkan hubungan yang harmonis antar anggota dalam rangka menumbuhkan soliditas dan solidaritas antar anggota.


GALERI KETUA ADAT