Laman

Minggu, 13 Maret 2016

Berguru Dari Kang Bongkeng

Oleh Zikrul Rifki (AM 36.05.16)

"Semakin tinggi gunung seharusnya membuat semakin tinggi kualitas kita dan jadilah dirimu sebaik-baiknya."

Itu adalah Sebuah pesan dari Djukardi Adriana, atau akrab disapa Kang Bongkeng yang merupakan sesepuh pendaki gunung di Indonesia. Pada acara OUTFEST 2016, awal Maret lalu menjadi kesempatan untuk berguru ilmu mendaki aman dan nyaman dari pria yang juga merupakan anggota Organisasi Pecinta Alam di Wanadri Bandung itu.

Beberapa tips aman dan nyaman saat mendaki ala Kang Bongkeng adalah,


1.    Bolehkah memakai celana jeans untuk mendaki?
“Saya tidak menganjurkan mendaki dengan celana jeans atau celana yang ketat, pasalnya celana jeans itu susah kering akan sangat merepotkan jika lama kering dan membatasi pergerakan saat kita melangkah.”

2.    Persiapan untuk nyaman dalam mendaki?
•    Kesiapan mental.
•    Kesiapan fisik.
•    Kesiapan administrasi.
•    Kesiapan pengetahuan dan ketrampilan.
•    Sikap, dan
•    Rumus untuk membawa air

3.    Mendaki disaat musim hujan?
“Membawa perlengkapan untuk musim hujan seperti jas hujan agar aman dan nyaman, saya membagi musim mendaki menjadi 2 yaitu musim hujan dan kemarau. Di saat musim hujan saya rehat tidak beraktivitas untuk melakukan pendakian dikarenakan di musim hujan sangatlah berbahaya jalanan menjadi licin dan resiko terpeleset kejurang dll sangat tinggi. Disaat musim kemarau saya baru memulai aktivitas pendakian lagi.”

4.    Kenapa kang Bongkeng masih eksis?
“Karena saya tidak bisa terpisahkan oleh aktivitas saya dan saya sudah mencintai kegiatan mendaki gunung, kalo saya tidak mendaki gunung saya penat dan bahkan pernah sakit 1 bulan.”

Kang Bongkeng saat menjadi pembicara di acara OUTFEST 2016

Selain itu, Kang Bongkeng juga berbagi ilmu terkait bahaya yang sering terjadi di gunung. Bahaya dibagi menjadi dua, yaitu bahaya subyektif dan objektif. Bahaya subyektif adalah bahaya yang terjadi dikarenakan sikap si pendaki atau human error, dan bahaya obyektif adalah bahaya yang terjadi akibat faktor alam sendiri seperti badai, petir, bebatuan jatuh dll.

Seperti kita tahu, mendaki gunung adalah salah satu hobi yang cukup populer saat ini. Banyak tipe-tipe pendaki yang bermunculan, seperti “Pendaki Nyaman” yang tidak mau ribet untuk membawa perlengkapan yang menurut dia sangat meribetkan. Tipe yang kedua adalah “Pendaki Ikut-ikutan” pendaki ini hanya pendaki yang mengikutin trend.

Selanjutnya “Safety Procedure”, Pendaki yang memiliki pengetahuan mendaki dan menomor satukan keselamatnya. Dan yang terakhir adalah “Pendaki Alay” pendaki ini hanya mementing foto diatas gunung tanpa mementingkan sefety prosedur mendaki. ***

Tidak ada komentar:

Posting Komentar