Laman

Kamis, 20 Oktober 2016

Semangat #bebassampah2020


Oleh : Tri Gustriana (MC 34.324.15 CKD)






Kota Surakarta merupakan daerah yang memiliki luas kota sekitar 44 Km serta memiliki semboyan "Berseri", singkatan dari "Bersih, Sehat, Rapi, dan Indah", sebagai slogan pemeliharaan keindahan kota. Surakarta mengambil slogan pariwisata Solo, The Spirit of Java (Jiwanya Jawa) sebagai upaya pencitraan kota Surakarta sebagai pusat kebudayaan Jawa dalam pemasaran pariwisata.
 
Taman Balekambang, Surakarta
Surakarta memiliki banyak tempat pariwisata  dan salah satunya  taman kota yang baru dibuka pada tahun 2008 dengan nama Taman Balekambang. Sebelum dibukanya taman balekambang, taman kota surakarta ini memiliki banyak cerita seputar kehidupan kota solo. Mulai dari cerita menarik seputar berdirinya grup lawak srimulat sampai berjaya, atau seputar cerita tempat diskotik, hingga serta adanya panti pijat yang tersohor. Sampai akhirnya muncul pasangan pemimpin surakarta ke-16 (Jokowi & Rudy),  mereka menata tempat yang kelam ini menjadi tempat yang wajib kita kunjungi di kota surakarta.

Begitu banyak cerita mengenai sejarah taman kota ini dari mulai zaman kerajaan hingga skarang, tapi disini tidak akan menggali sebuah sejarahnya melainkan akan membahas sedikit seputar cerita taman kota pada zaman moderen. Begitu indahnya taman kota ini sehingga sering dikunjungi oleh masyarakat pribumi hingga masyarakat luar karena memiliki daya tarik dengan lingkungan kota yang hijau dan asri serta adanya binatang yang dilepaskan bebas diantaranya rusa,angsa dan monyet ekor panjang dan sebaginya, serta sering digunakan event-event yang diadakan taman balekambang karena tempatnya yang strategis untuk diadakannya event-event besar di kota surakarta.
Dengan terkenalnya sebuah taman kota ini serta akses yang mudah untuk bermain di sana tentu dalam penanganannya agar ke-asriannya terjaga pastinya tidak mudah, sehingga butuh konsistensi untuk menjaga kelestariannya. Tidak hanya dengan para orang yang berprofesi disana melainkan harusnya ada kesadaran diri ditiap orang yang ada atau berkunjung. Menyikapi sebuah kondisi lingkungan taman kota ini begitu serius menurut saya pribadi karena dengan seringnya orang berkunjung serta kesadaran akan lingkungan di sana tidak sebanding.kenapa seperti itu? sebab dengan bercecernya sampah para pengunjung itu saja dapat mengganggu keasrian serta fungsi dari taman kota itu sendiri, serta akan terganggunya binatang dan ekosistem ditaman kota itu.

 
Rusa mencari makanan di tumpukan sampah.
Siapa yang salah dan yang harus bergerak? pemerintah? pengelola? pengunjung?pastinya ada yang berpikir seperti itu, tapi sebenarnya tidak ada yang salah serta tidak ada yang benar di permasalahan seperti ini. Karena sebuah  asusmsi yang benar atau yang salah tidak akan memecahkan masalah ini, itu kembali kediri kita masing-masing yang tau posisi kita dimana sehingga dapat saling bersinergis. Sehingga tau akan bergerak seperti apa dan bersikap seperti apa tanpa menunggu permasalahan muncul kembali.
Sangat disayangkan ketika semua orang tidak memiliki kesadaran diri untuk bersikap. Jangan menunggu lingkungan yang berbicara karena ketika dia berbicara maka akan berimbas ke berbagai posisi dari yang tinggi hingga yang dibawah. Mereka butuh sahabat yang bisa menolong bukan hanya pengakuan kawan.

Jambore Bebas Sampah

Permasalahan sampah menjadi isu yang diangkat dalam Jambore Nasional #Bebassampah2020 yang digelar pada awal September 2016 lalu. Ini merupakan jambore nasional pertama yang diikuti berbagai komunitas yang ingin menuangkan rasa  kepeduliannya terhadap sampah.


Jambore Nasional #BebasSampah2020
Jambore yang mengambil tema Aksi Hijau Untuk Green Culture Indonesia Bebas Sampah 2020' ini diikuti berbagai elemen komunitas, organisasi, institusi, serta individu berkumpul untuk memecahkan isu sampah di indonesia.

Mahacita UPI ikut berpartisipasi sebagai peserta dalam  Jambore Nasional ini, untuk ikut memahami solusi yang dapat dilakukan level komunitas dalam pemecahan masalah sampah.

Jambore Nasional #BebasSampah2020
Foto : BebasSampahID

Kegiatan dimulai dengan sharing darimasing-masing kota/kabupaten dengan permasalahannya masing-masing. Kemudian juga terdapat diskusi road map menuju Indonesia #BebasSampah2020, Kick-off meeting hari peduli sampah(HPSN) 2017 dengan membagi kelompok berdasarkan permasalahannya, hingga turun langsung aksi bersih-bersih di lingkup care free day di solo. Dengan semangat mereka melontarkan isu permasalahan di daerahnya dan mendiskusikan solusinya. keceriaan, kebahagiaan serta kebanggaan bercampur menjadi satu dikegiatan berlangsung.

Saya yang ikut terlibat dalam kegiatan Jambore Bebas Sampah mewakili Mahacita UPI, tidak bisa mengenal semua orang yang berkupul dalam kegiatan itu satu persatu. Tapi saya merasakan betapa kami semua memiliki satu harapan yang sama terhadap solusi permasalahan sampah. Itu yang saya rasakan pada saat kegiatan berlangsung.


"Beri aku 1.000 orang tua, niscaya akan kucabut semeru dari akarnya. Beri aku 10 pemuda niscaya akan kuguncangkan dunia" Begitulah Bung Karno mengatakannya di masa lalu. Di masa sekarang, dengan semua permasalahan yang ada di lingkungan kita, hanya dengan keinginan dan antusias bersama akan membuahkan hasil yang dapat kita rasakan kelak di akhir nanti. Jadi mari bersemangat untuk menjadikan indonesia bebas sampah 2020 dengan berbagai cara kita masing masing. ***

Tri Gustriana, perwakilan Mahacita UPI di Jambore Nasional #BebasSampah2020.
Foto: BebasSampahID


Tidak ada komentar:

Posting Komentar